Neutron merupakan partikel subatomik netral yang merupakan konstituen dari setiap inti atom kecuali hidrogen biasa.
Perkembangan spektrograf massa oleh Aston pada tahun 1919 membuktikan adanya isotop-isotop dari beberapa unsur, yaitu atom-atom dari suatu unsur dengan sifat-sifat kimia yang identik yaitu dengan jumlah elektron dan proton yang sama tetapi memiliki massa yang berbeda. Hal ini menyebabkan Rutherford mempostulatkan kemungkinan adanya partikel netral dengan massa yang sama dengan massa proton. Sifat partikel neutron ini tidak bermuatan sehingga tidak dapat menghasilkan ionisasi secara langsung, maka keberadaan partikel ini tidak dapat dibuktikan selama hampir satu dasawarsa.
SEJARAH NEUTRON
Berdasarkan hasil eksperimennya, Bothe dan Becker (1932) mengemukakan bahwa pada penembakan unsur-unsur ringan, yaitu Berilium dengan partikel alfa yang berasal dari Polonium dihasilkan radiasi dengan daya tembus yang lebih besar dari pada radiasi gamma. Selanjutnya, Curie dan suaminya Joliot (1931) mengemukakan bahwa dengan menempatkan malam paraffin di antara sumber radiasi dengan sebuah detektor ionisasi, maka terlihat bahwa proton berenergi tinggi dilemparkan dari malam itu.
Berdasarkan percobaan-percobaan yang telah dilakukan, Chadwick (1932) mengemukakan peristiwa dilepaskannya neutron dari Berilium karena penembakan dengan partikel alfa menurut reaksi:
(bilangan kiri atas menunjukkan bilangan massa dan bilangan kiri bawah menunjukkan nomor atom)
PERKEMBANGAN NEUTRON
Dalam massa praneutron, inti dianggap terdiri atas proton dengan jumlah yang ditunjukkan oleh nomor atom ditambah dengan sejumlah elektron yang sama, untuk mencocokkan massa tanpa menambah muatan.
James Chadwick (1932)
Dalam beberapa tahun setelah penemuan ini, banyak peneliti di seluruh dunia mempelajari sifat dan interaksi partikel tersebut. Dari berbagai penelitian ditemukan bahwa pada berbagai unsur, ketika dibombardir oleh neutron, mengalami fisi — sejenis reaksi nuklir yang terjadi ketika inti dari unsur berat terbelah menjadi dua fragmen yang hampir sama kecil. Selama reaksi ini berlangsung setiap inti yang terbelah menghasilkan neutron bebas tambahan, serta yang terikat pada fragmen fisi.
Enrico Fermi (1942)
Pada tahun 1942, sekelompok peneliti Amerika, di bawah pimpinan fisikawan Enrico Fermi, menunjukkan bahwa cukup banyak neutron bebas yang dihasilkan selama proses fisi untuk mempertahankan reaksi berantai. Perkembangan ini mengarah pada pengembangan bom atom.
Rahasia Magnetik Neutron
Neutron dan proton diklasifikasikan sebagai hadron, partikel subatomik yang tunduk pada gaya yang kuat. Hadron, telah terbukti memiliki struktur internal dalam bentuk quark, partikel subatom bermuatan fraksional yang dianggap sebagai salah satu komponen dasar materi. Seperti proton dan partikel baryon lainnya, neutron terdiri dari tiga quark; pada kenyataannya, neutron memiliki momen dipol magnetik yaitu berperilaku seperti magnet kecil dengan cara yang menunjukkan bahwa neutron merupakan entitas muatan listrik yang bergerak.
Pada neutron tidak bermuatan dan massanya hampir sama dengan massa sebuah proton (massa neutron 1,675 x 1024 gram, sedangkan massa proton -1,673 x 10-24 gram). Jumlah neutron dalam inti tidak khas untuk setiap unsur. Artinya, dalam atom unsur walaupun jumlah neutronnya sama, tetapi jika jumlah protonnya berbeda sifatnya akan berbeda. Sebaliknya meskipun jumlah neutron berbeda, tetapi jika jumlah protonnya sama, maka akan sama pula sifatnya.